Budi Setiadi – Sudah pernah traveling ke pulau Peucang yang ada di Ujung Kulon, Banten? Kali ini saya akan share pengalaman pergi kesana. Jujur, ini adalah pengalaman pertama kali saya mengikuti open trip ke pulau Peucang Ujung Kulon , Banten. Biasanya saya selalu backpacker atau solo traveler untuk menikmati keindahan tempa-tempat baru. Tapi kali ini saya mencoba ikut open trip.
Alasan kenapa saya memilih open trip ke Pulau Peucang Ujung Kulon adalah kebetulan saya diajak oleh teman sekantor jalan-jalan, tapi dia ngajaknya sih gak ke pulau Peucang, tapi ke Baduy. Tapi karena takut di sananya sedang musim hujan, jadi saya inginnya trip ke pulau Peucang, dan dia akhirnya mau. Tapi dengan syarat ikut open trip saja agar tidak ribet, dan dia juga yang memilih travel nya. Saya sih ikut aja, karena biar dia mau diajak trip ke pulau Peucang.
Harga Open Trip Ke Pulau Peucang Ujung Kulon
Berapa sih harga open trip ke Ujung Kulon? Setelah saya mencari-cari di internet ternyata banyak sekali yang menjual paket traveling ke pulau Peucang Ujung Kulon. Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp. 540.000,- sampai Rp. 850.000,-. Tapi itu harga hanya untuk travelingnya ya, belum termasuk sewa alat snorkling dan kanoing. Harga tersebut juga tergantung tempat kumpulnya atau meeting point nya di mana. Paling murah adalah meeting point nya di desa Sumur. Dan paling mahal meeting point nya di Jakarta. Dan saya memilih meeting point nya di Jakarta, lebih tepatnya di Plaza Semanggi.
Harga open trip yang saya bayar yaitu Rp. 700.000,- sudah termasuk transportasi pulang pergi (PP) dari Jakarta ke desa Sumur, makan 5x, sewa kapal selama 2 hari, homestay, tiket masuk tempat, guide, life jacket, dan tour leader. Selain itu ada tambahan biaya sewa alat snorkel sebesar Rp. 80.000,- dan biaya kanoing sebesar Rp. 50.000,-. Biaya kanoing dibayarkan saat di tempatnya, yaitu di Taman Nasional Ujung Kulon.
Itinerary Trip Ke Pulau Peucang Ujung Kulon
Satu hal yang wajib bagi traveler adalah itinerary. Itinerary adalah susunan jadwal kamu selama traveling, mulai dari jam, tempat, dan acaranya. Biasanya itinerary ini sudah dibuat oleh travel nya. Inilah salah satu keuntungan mengikuti open trip, karena itinerary nya sudah dibuat, kita tinggal mengikutinya.
Traveling ke pulau Peucang Ujung Kulon ini, di mulai dari hari Jum’at sampai hari minggu. Lebih detailnya sebagai berikut:
Jum’at
Meeting point di Plaza Semanggi, Jakarta pukul 21.00 wib. Semua peserta yang ikut trip ini berkumpul di sini dari jam 21.00 wib sampai semuanya berkumpul, dan untungnya gak banyak yang ngaret, sehingga kita bisa berangkat jam 21.00 wib menuju desa Sumur. Tapi ada juga beberapa peserta yang berkumpulnya di Karang Tengah, Tangerang. Jadi kita jemput mereka terlebih dahulu. Karena perjalanan jauh, kebanyakan peserta trip pada tidur pules di dalam Bus. Mungkin lelah juga setelah pulang kerja dilanjutkan perjalanan yang cukup jauh. Oh iya, kita ke sananya naik bus lho ya, karena jumlah pesertanya sekitar 50 orang. Banyak banget kan?
Sabtu
Akhirnya tiba di desa Sumur. Kami tiba sektar pukul 04.30 wib (lebih cepat dari itinerary), dilanjutkan dengan siap-siap menuju pulau Peucang. Tapi bagi yang muslim shalat subuh dulu, dan yang lain melanjutkan tidur nya, karena kita berangkat ke tempat tujuannya sekitar jam 07.00 wib dengan menggunakan kapal.
Setelah kapal siap, kita langsung menaiki kapal tersebut. Dan ini juga pengalaman pertama kali saya makan pagi atau sarapan di kapal. Kita makan nasi uduk di kapal, rasanya seru banget dan nasi uduknya juga enak. Lama perjalanan kita sekitar 2,5 jam, dan tempat yang kita kunjungi pertama adalah Padang Penggembalaan Cidaon. Di sini kita tracking dengan berjalan kaki sekitar 5 menit, tempatnya gak jauh dari dermaga. Kita menikmati uniknya Padang Savana Cidaon dengan berfoto-foto, sambil menanti penampakan satwa-satwa khas nya, seperti badak bercula sat, burung merak, dan lainnya.
Setelah puas menikmati Padang Rumput Cidaon, kita melanjutkan ke tempat tujuan utama yaitu pulau Peucang. Dari kejauhan mata memandang saja, pulau Peucang sangatlah indah dan menawan. Ketika tiba di dermaga, saya langsung terkagum-kagum. Yang saya ketahui pulau peucang itu hanya bagus pantai dan lautnya, tapi ternyata mempunyai keunikan tersendiri, karena di sana terdapat satwa-satwa juga, seperti rusa, babi, dan lainnya. Tempat ini masih begitu asri dan terjaga.
Masih di pulau Peucang, kita dilanjutkan snorkeling. Bawah lautnya luar biasa keren. Saya merasa sangat puas bisa datang kesini, keindahannya sesuai dengan ekspektasi saya.
Setelah itu puas di Pulau Peucang, kita langsung menuju Karang Copong. Dan di kapal kita makan siang. Seru banget makan siang di kapal, tapi untuk menunya lebih enakan nasi uduk tadi pagi sih. Setelah makan siang selesai, hujan pun turun dan membuat kita tidak memungkinkan untuk mampir ke Karang Copong. Jadi kita langsung menuju homestay. Beruntungnya pas di pulau Peucang cuaca sangat cerah, jadi bisa puas banget di sana. Ya beginilah cuaca di laut memang sulit di prediksi. Dan mau apalagi kalau sudah seperti ini, saya sih bersyukur aja. Lalu kita melanjutkan ke homestay yang ada di Taman Jaya.
Setibanya di Taman Jaya, kita langsung menuju homestay. Berhubung open trip ini pesertanya banyak, jadi kita di sediakan 2 tempat homestay yang jaraknya tidak berdekatan. Homestay yang pertama sangat dekat dengan dermaga, tapi ini di khususkan untuk yang berkeluarga. Oh iya, peserta open trip ini banyak yang pergi satu keluarga. Oleh karena itu, homestay ini dikhususkan satu kamar untuk satu keluarga. Sedangkan yang lainnya ditempatkan di homestay yang cukup jauh dari dermaga.
Ukuran homestay ini lebih besar, dan satu kamar yang buat laki-laki itu ukurannya luas. Saat tiba di homestay, langsung berebut tempat tidur karena takut tidak kebagian. Saya pun ikutan berebut, tapi ujung-ujungnya saya tersingkirkan dan tidak dapat tempat tidur. Lalu, karena saya kebingungan mau tidur di mana, jadilah tidur satu kasur berdua. Gak apa-apa lah berbagi gini, lagian kalau saya tidur, matanya merem kok. Hehehe..
Saat makan malam, kita disuguhi ikan tenggiri yang sangat besar. Rasanya luar biasa enak. Padahal saya itu gak suka ikan, tapi ikan ini tuh enak banget. Katanya ikan yang langsung dari laut itu beda rasanya, lebih enak. Saking enaknya, saya kepikiran ambil satu ekor ikan utuh lho. Tapi untuk rame-rame juga dimakannya. Pokoknya puas banget makan ikannya, walaupun nasinya kurang enak. Sepertinya nasi yang di masaknya itu beras sembako. Padahal kalau nasinya enak, open trip ke pulau Peucang ini sempurna. Setelah makan malam selesai, kita main-main dan langsung istirahat.
Minggu
Hari Minggu pagi kita bangun dan merapikan barang masing-masing, karena kita akan melanjutkan ke pulau Handeulem dan sungai Cigeunter. Tapi sebelum kita menuju ke sana, kita sarapan dulu. Setelah sarapan selesai, kita langsung menuju dermaga. Perjalanan dari dermaga ke pulau Handeulem memakan waktu sekitar 1 jam, setelah tiba di Handeulem kita langsung menuju sungai Cigeunter untuk berkanoing.
Beruntung sekali kita tidak perlu antri lagi kanoingnya, karena kita berangkat pagi dari Taman Jaya. Kanoing ini muat sekitar 8 orang dan 14 orang, di mana perorangnya dikenakan biaya Rp. 50.000,-. Kanoing di sini, kita akan dibawa menyusuri sungai Cigeunter selama sekitar 15 menit. Menyusuri sungai ini, kita akan merasakan seperti menyusuri sungai Amazon. Pokoknya keren dan seru banget.
Setelah puas menyusuri sungai Cigeunter, saatnya kita bersnorkeling ria kembali di pulau Badul. Di pulau Badul ini ada patung Badak nya di bawah lautnya, namun saya tidak berhasil melihatnya. Karena ombak di sini sedang tinggi. Snorkeling di sini pun hanya sebentar dan ketika menyebrang ke pulau Badul nya pun butuh tenaga ekstra. Padahal di sini itu sangat indah sekali. Pantai nya yang berwarna putih dan halus banget, serta tentunya tidak berpenghuni. Wah pokonya keren deh.
Karena ombak yang tidak memungkinkan snorkeling lama-lama, jadi kita melanjutkan perjalanan pulang. Dan tidak sempat untuk menyambangi pulau Oar sesuai yang ada di itenerary trip. Tapi gak apa-apa, saya merasa sangat puas ikut open trip ini. Perjalanan pulang menuju desa Sumur membutuhkan waktu sekitar 3 jam dari pualu Badul. Dan sesampainya di desa Sumur, ombak pun semakin tinggi. Perpindahan dari kapal ke perahu kecil ini cukup menegangkan, karena kapal dan perahu kecil nya pun terombang-ambing ombak yang begitu besar. Tapi bersyukur kita selamat semua.
Sesampainya di desa Sumur, kita langsung bersih-bersih. Mengantri di wc umum yang jumlahnya sedikit tapi antrinya panjang banget. Karena jumlah wc dengan pengunjung yang ingin memakainya tidak sebanding. Saran bagi pengelolanya, wc umumnya harus ditambah lagi. Hal ini berguna juga untuk membuat kenyamanan pengunjung. Tapi kalau ikut private trip pulau Peucang, mungkin gak akan ngantri kamar mandinya.
Selanjutanya, kita kembali lagi menuju Jakarta. Namun, perjalanan pulang kali ini sangat berbeda. Yang mana perjalanan Jakarta – Sumur itu ditempuh hanya 7 jam, pulangnya dari Sumur – Jakarta sekitar 10,5 jam, karena di jalanan macet parah. Berangkat jam 16.00 wib dan sampai Jakarta 02.00 wib. Tidur bentar, habis itu langsung masuk kerja lagi.
Jadi pengalaman pertama kali ikut open trip Ujung Kulon itu sangat puas banget! Luar Biasa! Bisa menikmati tempat baru dan punya teman baru. Pulau Peucang ujung Kulon, Banten itu surga yang dititipkan Tuhan untuk kita jaga dan lestarikan, agar selalu menjadi tempat yang indah ketika kita datang ke sana. Dan hal yang paling saya sesalkan adalah kenapa saya baru ke sini sekarang? Kenapa gak dari dulu saya ke sini? Lebih dari itu, saya harus bersyukur kepada Tuhan atas titipan surga nya untuk kita. LOVE YOU FULL!
Buat yang ingin traveling, saya merekomendasikan untuk mengunjungi pulau Peucang ini. Saya saja masih mau kok kalau traveling ke sini lagi. Next ikut private trip Ujung Kulon deh biar lebih dapet keseruannya. Dan bagi yang ingin mengajak saya traveling juga boleh, silahkan hubungi saya di sini.