Beruntungnya Indonesia yang memiliki kekayaan alam begitu luar biasa indahnya. Salah satu keindahan alam terletak di Sulawesi Selatan, lebih tepatnya di Tana Toraja. Nama tempat ini yaitu “Negeri Di Atas Awan”, seperti sebuah dongeng yang pernah diceritakan orang tua saya ketika kecil.
Bisa dibilang tempat ini yang harus kamu kunjungi ketika kamu datang ke Tana Toraja. Tanpa datang ke sini, kamu bisa dibilang belum pernah ke Toraja. Mau dibilang seperti itu? Maaf, saya sih gak mau dibilang kaya gitu. Lebih baik menyempatkan datang ke sana deh.
Penasaran banget kenapa kampung Lolai disebut “negeri di atas awan” ya? Awalnya berpikir, mungkin ada bukit yang bisa lihat kabut gitu, sama seperti puncak. Kalau lihat awan kan memang harus naik gunung dulu, sedangkan Lolai bukan disebut gunung. Soalnya saya sering banget lihat di Instagram travel blogger Indonesia yang banyak menampilkan foto sedang berdiri di puncak gunung dengan backround awan dan matahari terbit, bukan di sebuah bukit.
Memang sih itu juga salah satu keinginan saya yang bisa melihat matahari terbit dan berdiri dikelilingi awan. Indah banget bayangannya. Tapi, karena ini bukan di gunung yang tinggi, jadi saya tidak punya ekspektasi yang terlalu tinggi, karena takut kecewa. Kalau sudah kecewa, apa jadinya?
Sebelum menuju ke sana, saya juga sempat tanya-tanya dan searching baiknya pergi jam berapa agar bisa sampai di Lolai. Hampir jawabannya, sebaiknya berangkat jam 04.30 WITA untuk bisa menikmati matahari terbit atau sunrise. Katanya, usahakan jam 5 pagi sudah harus di puncak, lebih dari itu gak akan dapat.
Akhirnya, saya mengikuti saran dari beberapa sumber dengan niat pergi jam setengah 5 pagi. Singkat cerita saya bangun jam 4, tapi karena masih ngantuk jadinya tidur lagi sebentar agar mata sedikit lebih fresh. Kemudian bangun lagi sekitar pukul 04.23 WITA, dan langsung buru-buru mandi.
Baca: Perlengkapan Yang Harus Dibawa Saat Traveling
Walaupun mandi dengan kondisi dingin-dingin, saya paksakan mandi. Karena kalau gak mandi, takutnya pas bawa motor ngantuk lagi. Gak lucu kan tidur sambil bawa motor? Mandinya pun express banget alias mandi bebek. Yang penting badan bisa segar setiap saat.
Setelah mandi yang singkat itu, saya langsung siap-siap. Dan karena perginya gak sendiri, alian bareng teman trip juga, jadi nunggu yang lainnya juga siap-siap. Alhasil, kami berangkat sekitar pukul 05.15 WITA. Tanpa mikir ngejar sunrise nya yang indah itu, gak apa-apa deh yang penting bisa sampai ke sana dengan kondisi badan fit.
Kurang lebih perjalanan dari tempat penginapan sampai Lolai membutuhkan waktu 30 menit. Untungnya gak terlalu jauh juga ternyata. Untuk menuju ke sana mudah banget, ada petunjuk jalannya kok, tapi sebelumnya kami juga nanya-nanya dan dikasih tahu dulu arahnya.
Sekitar jam 6 kurang, akhirnya tiba juga di Lolai, Negeri Di Atas Awan. Kami menanyakan tiket masuk ke petugas, tapi petugasnya menyuruh kami langsung masuk saja. Katanya tiketnya nanti pas pulangnya. Asyik banget sih, karena kan lagi buru-buru ngejar sunrise juga jadi gak pusing dan repot masalah biaya masuknya. Pokonya langsung masuk aja dan cari parkiran motor.
Disaat parkir motor, ada seorang petugas yang memberikan informasi bahwa pagi ini sangat indah. Selamat pagi semuanya, selamat datang di Lolai, Negeri Di Atas Awan, Totombi. Sungguh beruntung dan bahagianya, pagi ini diawali dengan cuaca yang bagus sekali, awan-awannya ssedang berkumpul. Sudah 3 hari ini, di tempat ini tidak ada awannya. Namun di pagi ini, awan berkumpul sangat banyak, teriaknya. Mungkin dikarenakan ada yang berulang tahun hari ini, makanya awannya menyambut yang sedang berulang tahun.
Kebetulan juga, salah satu dari kami juga sedang berulang tahun. Kemungkinan besar itu merupakan sambutan Tuhan atas hari bahagianya dengan menunjukkan pesona alam yang sangat indah. Ditambah lagi, hari itu bertepatan dengan Lebaran Idul Adha. Jadi alam terasa bahagia, dan saya pun bersyukur bisa melihat keindahan itu di Tana Toraja.
Saya sangat antusias menyambutnya, begitu pun dengan pengunjung lainnya. Saking antusiasnya, semua orang pun berbondong-bondong untuk berfoto di spot terbaik yaitu tepat berada di hadapan matahari terbit. Sehingga saya pun sulit untuk bisa berfoto di spot tersebut. Tapi itu gak mengalahkan rasa bahagia bisa berada di sana.
Baca: Harus Berani Traveling Sendirian
Pengunjung yang datang kebanyakan dari luar negeri. Sepertinya lebih banyak berasal dari China dan Malaysia. Saya sempat bertanya kepada salah satu dari mereka yang berasal dari Malaysia. Mereka mengajak keluarga dan rekan kerjanya untuk berlibur ke Indonesia, tepatnya Tana Toraja.
Selain spot foto dengan background sunrise, ikon tulisan “Negeri di atas awan Totombi” inipun tak kalah ramainya. Hampir semua orangpun berebutan untuk bisa berfoto. Sehingga sulit sekali untuk bisa mengambil foto hanya ikonnya saja. Mungkin kalua siang hari atau saat sepi baru bisa.
Berhubung hari itu bertepatan dengan Idul Adha, jadi saya tak bisa berlama-lama. Setiap beberapa menit, selalu melihat jam agar bisa mengikuti shalat I’ed. Cerita lengkap dan lucunya mengejar waktu shalat I’ed, silahkan baca Pertama Kali Lebaran Di Tana Toraja.
Jadi begitulah cerita pergi ke Lolai Negeri Di Atas Awan. Tempat ini begitu indah dan saya pun sangat beruntung bisa ke sini. Dan akhirnya saya percaya kalua di sini benar bisa melihat awan dan sunrise diatas bukit. Inilah pengalaman pertama kali. Kalau kamu pertama kali melihat seperti itu di mana? Silahkan share pengalamanmu di kolom komentar dibawah ini. – Budi Setiadi