Satu hal yang gak bisa diprediksi saat traveling adalah cuaca. Sebenarnya bisa aja cek di aplikasi, tapi keakuratannya gak 100%. Hal itu udah biasa dilakukan oleh para traveler, tapi ketika tiba di destinasi ternyata prediksi cuacanya gak tepat. Dan ini terjadi ketika aku traveling ke Bangkok, Thailand.
Udah travelingnya dadakan, eh pas mau explore Bangkok dikeroyok hujan lagi. By the way, kenapa traveling nya dadakan? Kalau belum tahu baca di sini ya. Dikira cuacanya lagi bagus, jadi bisa explore dan foto sesuai ekspektasi.
Pertama Kali datang sih cuacanya bagus, tapi begitu mau explore The Grand Palace malah dikeroyok hujan yang tanpa kompromi. Baru turun dari MRT, lihat cuaca masih cerah. Foto bentar eh tiba-tiba lihat langit kok mendung ya?
Karena takut keburu hujan, jadi jalan buru-buru cari tempat yang setidaknya bisa buat neduh kalau hujan. Begitu jalan cepet, dalam hati bilang “semoga gak hujan”. Eh baru selesai bilang itu, langsung hujan besar. Bingung cari tempat berteduh dan gak ada sama sekali buat neduh.
Ada pohon yang tinggi tapi daunnya gak rimbun banget sih, ya udah langsung buru-buru ke pohon itu. Tapi ternyata ada dua orang bule juga mau ke pohon itu juga. Jadi aku berebut pohon dong sama orang bule nya. Untung lari lebih cepat, jadi aku yang berhasil duluan sampai ke pohon itu.
Baca : Bye Mata Kering
Walaupun kaki orang bule lebih panjang dan langkahnya lebih lebar, tapi jangan salah kecil-kecil gini matil lho. Karena orang bule itu kalah cepet, dia langsung cari tempat lain buat neduh. Padahal bisa sharing lho ini. Ya mungkin mereka berpikir pasti basah kalau neduh di bawah pohon.
Berhasil dapat tempat berteduh dibawah pohon, tapi tetap aja basah kuyup. Karena daunnya gak begitu rimbun. Lama kelamaan basah semua. Tas, baju, celana, basah semua. Mana gak bawa rain cover (ketinggalan di hotel waktu trip ke India) dan jas hujan ataupun payung.
Begitu hujan agak reda, aku cari tempat berteduh yang lebih baik, dan akhirnya ada di pintu masuk Wat Pho. Nah akhirnya di sinilah bisa neduh tanpa kena air hujan. Cukup lama berteduh di sini. Nah yang jadi pertanyaan, kalau hujannya reda mau explore apa?
1. Wat Pho
Tempat yang pertama Kali dikunjungi yaitu Wat Pho, karena paling dekat lokasinya dari pintu keluar MRT. Ditambah juga kebetulan lagi numpang neduh. Bukan aku aja yang neduh di sini, banyak juga orang lain yang neduh, bahkan ada orang Thailand, Korea, Eropa, dan Amerika juga.
Nah di sini Ada yang bikin iri. Orang bule itu mentang-mentang lagi hujan dan dingin-dingin malah pake ciuman lagi. Satu lagi Ada yang cowonya remas-remas dada cewe nya lagi. Ah ini orang gak bisa apa nanti aja di hotel gitu?
Eh buat mereka sih biasa aja kali ya kan, kalau buatku mah gak biasa banget. Setelah beberapa menit nunggu hujan yang tak kunjung henti, orang bule itu pesa taxi, mungkin kesel juga kali ya. Akhirnya mereka pergi dan tempat neduh ini aman dari orang bule yang sedang melakukan adegan mesranya.
Tapi, gak lama kemudian ada sepasang bule datang buat berteduh lagi. Nah mereka berdua ini yang paling bikin aku gelisah. Udah hujan-hujan gini, mereka ciuman terus dong tanpa malunya. Gak lihat apa Ada jomblo di sekitarnya?
Suaranya itu lho berisik banget. Gak bisa apa gak pake suara gitu? Cepak-cepok cepak-cepok, gak pake jeda. Ini berasa nonton porno atau adegan sex dewasa live deh. Semua orang pada lihatin, tapi tetap aja cepak-cepok cepak-cepok. Gak dikasih kendor, gas terus pokoknya.
Wah kalau aku jadi mereka juga mungkin begitu, gak akan kasih kendor cepak-cepok nya. Mumpung suasana mendukung juga kan? Lha kok jadi kepengen sih? Hus hus buang jauh-jauh pikiran negatifnya.
Sekitar setengah jam liatin sambil dengar cepak-cepok cepak-cepok itu, hujan pun reda. Niatnya mau masuk ke Wat Pho nya, tapi pas dipikir lagi cuaca habis hujan gini buat foto kurang maksimal sih. Jadinya gak masuk deh. Mendingan langsung ke Grand Palace.
The Grand Palace
The Grand Palace adalah istana yang digunakan oleh raja-raja Siam (dan sekarang Thailand) dan pusat pemerintahan. Tapi sejak tahun 1925 sudah bukan tempat tinggal raja dan keluarnganya dan pusat pemerintahan, karena semuanya dipindahkan.
Berhubung hujan udah reda, dari Wat Pho langsung menuju Grand Palace. Tapi di tengah perjalanan langsung dikeroyok hujan lagi. Jadi melipirlah aku ke pinggiran toko gitu di area Kaya pasar. Lumayan lama juga berteduh di sini, dan akhirnya memutuskan pindah haluan.
Jadi gak per ke Grand Palace dong, tapi masjid aja. Lihat di maps ternyata gak begitu jauh. Tapi harus nyebrang sungai. Pas ikutin rute maps, ternyata beneran harus nyebrang pakai perahu gitu, Dan harus bayar 4 Bath sekali jalan.
Nah pas mau Naik perahu ternyata di sebrang sungainya terlihat Wat Arun. Wah sekali dayung dua pulau terlampaui nih. Niat hati mau ke masjid, ternyata dekat Wat Arun juga. Tapi yang utama harus ke masjid dulu ya.
Sambil gerimis manja, jalan lah ikutin maps. Tiba-tiba di tengah jalan dikeroyok habis-habisan lagi sama hujan. Terus numpang neduh di warung tenda. Agak gak enak sih karena gak beli menunya. Tapi gak apa-apa lah numpang sebentar aja sampai hujannya berhenti. Ketika hujan udah sedikit reda, lanjut ke Masjid Ton Son.
Ton Son Mosque
Ton Son Mosque atau Masjid Ton Son adalah masjid tertua yang ada di Bangkok dan Thailand. Masjid Ton Son dibangun pada masa sebelum pemerintahan Raja Songtham pada tahun 1610 – 1628. Pernah direnovasi pada tahun 1954 untuk mengembalikan bangunan seperti bangunan awal.Sepertinya masjid ini kurang familiar bagi traveler Indonesia, karena hamper kebanyakan travel blogger pun jarang membahasnya. Padahal bangunan ini sangat menarik untuk dikunjungi. Apalagi buat kamu yang beragama Islam, bisa sekaligus wisata halal dan merasakan shalat di masjid tertua di Bangkok dan Thailand.
Setelah aku tiba di masjid Ton Son ini, rasanya tenang banget. Ditambah hiasan hujan yang mengguyur Bangkok, walau aku basah-basahan tapi merasakan nikmat yang tak terkira. Apalagi aku habis melihat bule yang sedang bercumbu mesra di Wat Pho, rasanya ini seperti penggugur dosa.
Nah pada saat ke sini, aku ketemu dua orang dong, satu laki-laki dan satu wanita. Kalau denger dari percakapan mereka berdua kenal banget dong bahasanya. Aku langusng tembak aja tanya “kalian dari Indonesia ya?”, Iya jawabnya. Dan ternyata mereka juga dari Jakarta.
Cuma sepintas omongan itu aja sih, selebihnya mereka berdua pergi karena udah shalat duluan. Tapi setelah aku selesai dari masjid ini, ketemu mereka di tengah jalan, karena ternyata mereka juga sama mau ke Wat Arun. Saat kami ikutin maps sebagai panduan jalan menuju ke Wat Arun, ternyata nyasar karena salah masuk gang. Untung ketemu, jadi bisa nyasar bareng-baeng deh. Tapi pada akhirnya sampai juga kami di Wat Arun
Wat Arun
Wat Arun adalah candi Buddha yang ada di Bangkok dan berdekatan dengan sungai Chao Phraya. Sebenarnya nama lengkap candi ini yaitu Wat Arunratchawararam Ratchaworamahavihara. Candi ini merupakan salah satu situs yang sengat terkenal di Thailand.
Saat datang ke sana, tempat ini sangat jauh dari ekspektasi aku. Sebelum pergi udah ngebayangin mau foto di sini, di situ, dan spot-spot yang kece. Tapi ternyata cuacanya kurang mendukung, sampai di sinipun masih gerimis rintik-tintik. Sayang banget kan?
Jadi ya udah explore sebentar aja di sini, karena mikirin tas yang udah basah kuyup. Hahaha bingung nih gimana kalau sampai bajuku basah, besok mau pakai apa? Jadi segeralah pergi dari tempat ini. Kalau gak hujan sih bisa berlama-lama di sini. Asli tempatnya bagus banget.
Habis dari sini aku udah janjian sama salah satu YouTuber Indonesia yang tinggal di sini. Jadi selama dadakan pergi ke Bangkok, aku banyak tanya sama dia. Untung banget punya kontaknya dia, jadi gak perlu khawatir banget selama di Bangkok. Makasih banyak lho.
Itulah hari pertamaku selama di Bangkok yang hanya bisa explore Wat Pho, Grand Pallace tapi gak jadi, Ton Son Mosque, dan Wat Arun. Kalau kamu mau traveling ke Bangkok cari tahu cuaca itu penting banget. Biar foto-fotomu bagus banget, gak kaya aku, huhuhu. – Jalan yuk, kuy jalan